SEJARAH AL-JAUHAR

Foto Jaman Dulu Gedung Abu Bakar
Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam asli Indonesia dan sudah berabad-abad memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan dakwah dan pendidikan Islam di Indonesia. Sebagai wadah pembentukan generasi muslim yang tangguh, Pondok Pesantren berdiri kokoh membentengi aqidah umat, menanamkan akhlaq karimah, membangun karakter dan menjadi media transformasi nilai-nilai luhur serta ilmu pengetahuan.

Pondok Modern Al-Jauhar IKHD merupakan salah satu Pondok Pesantren Modern yang turut mewarnai dunia pendidikan Indonesia. Seluruh potensi dan kemampuan dicurahkan untuk merealisasikan misi tersebut. Hal ini semakin dipertegas dengan tidak terlibatnya Pondok Modern Al-Jauhar IKHD dalam politik praktis, serta tidak berafiliasi kepada organisasi kemasyarakatan apapun, sehingga dapat secara independen menentukan langkah dan memiliki ruang gerak yang lebih luas dalam bidang pendidikan dan pengajaran.

Dalam perjalanannya, Pondok Modern Al-Jauhar IKHD terus mengokohkan eksistensi internal, maupun ekspansi eksternal. Eksistansi internal dilakukan dengan selalu meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran, melengkapi fasilitas pendidikan, membina kader-kader penerus perjuangan, meluaskan sumber-sumber pendanaan dan peningkatan kesejahteraan guru – guru nya.

Dan ekspansi eksternal dilakukan dengan meluaskan jaringan kerja, menggerakkan dakwah kemasyarakatan, mendidik kader umat yang berakhlak mulia, menggapai kejayaan bangsa serta meletakkan dasar-dasar peradaban dunia.


Berdirinya Yayasan IKHD dan lahirnya Pondok Modern Al-Jauhar IKHD tidak bisa dipisahkan, dalam sejarah berdirinya Yayasan IKHD yang ditaja oleh para jamaah haji Duri dan sebagai lahan dakwah bil hal, maka setelah pulang dari tanah suci Mekah al-Mukarromah para jamaah haji yang terhimpun dalam yayasan IKHD menjaring dan mengumpulkan anak-anak yatim yang ada di daerah kecamatan Mandau dan sekitarnya untuk dibina dalam sebuah wadah Panti Asuhan.

Kegiatan penjaringan anak yatim ke pelosok-pelosok daerah di kabupaten Bengkalis terus berjalan, kegiatan penjaringan ini dimulai dari awal berdirinya Yayasan IKHD tahun 1983, sehingga pada periodisasi pertama Yayasan IKHD hanya mengelola Panti Asuhan saja. Yayasan IKHD memberikan amanah kepada beberapa orang ustadz untuk menangani ibadah, belajar, makan dan pembinaan kehidupan anak yatim sehari-hari. Akan tetapi untuk kegiatan belajar mengajar formal anak-anak yatim ini bersekolah di luar Panti Asuhan, ada yang di SD Negeri, SMP Negeri dan lain sebagainya. Seiring berjalannya waktu anak yatim yang tinggal di Panti Asuhan Yayasan IKHD semakin bertambah banyak, dan pertambahan jumlah anak yatim IKHD itu menimbulkan beberapa permasahalan yang berkaitan dengan tempat mereka sekolah, dikarenakan anak yatim IKHD seluruhnya saat itu bersekolah di luar Panti Asuhan sehingga sulit untuk dikelola dengan baik oleh para pembina.

Berangkat dari permasalahan di atas tepatnya pada tahun 1991, beberapa pembina anak yatim Yayasan IKHD mengusulkan untuk menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar di Panti Asuhan saja. Usulan ini pun disetujui oleh pengurus Yayasan IKHD dan dengan penuh keyakinan Yayasan IKHD mendirikan sebuah Lembaga Pendidikan yang pada waktu itu disepakati dalam bentuk “PONDOK PESANTREN”. Adapun pemberian nama pondok pesantren oleh Yayasan diserahkan kepada ustadz Pembina yang ada saat itu dan kemudian diputuskan pondok ini bernama “Pondok Pesantren Al-Jauhar “.

Al-Jauhar adalah nama yang dipilih, penamaan Al-Jauhar tidak sekedar nama, tapi mempunyai muatan idealisme yang besar, harapan, doa dan cita-cita luhur. Landasan pemilihan nama Al-Jauhar sangat kuat dan kokoh, karena diambil dari kata bahasa Arab yang memiliki arti “mutiara”. Dengan nama tersebut pendiri pondok berharap dan bercita-cita agar pondok benar-benar menjadi mutiara yang indah, terbentuk setelah melalui proses panjang, melewati pengalaman-pengalaman jatuh - bangun seperti halnya mutiara hanya ditemukan di tengah samudera, laut yang dalam akan tetapi tetap dicari oleh banyak orang.

Dalam periodisasi awal berdiri pondok ini dibina oleh para ustadz lulusan Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo, sehingga model pendidikannya sedikit banyak sama dengan konsep dan sistem pendidikan yang diterapkan di Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo.

Pada periode pertama yaitu kurun waktu tahun 1991 s.d 1996 dengan berbagai dinamika yang ada telah mengalami cukup banyak pergantian kepemimpinan, sehingga pada tahun 1998, Pimpinan Pondok di waktu itu Al-ustadz Choiruddin Nurchoir mengusulkan kepada Ketua yayasan IKHD ( H. Zulhak ) untuk mengadakan kerjasama dengan Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo untuk mendatangkan Kyai sebagai pimpinan di Pondok Pesantren Al-Jauhar. Dari hasil kerjasama tersebut disepakatilah bahwa Pondok Pesantren Al-Jauhar resmi menjadi pondok pesantren binaan Pondok Modern Darussalam Gontor. Dan pada pertengahan tahun 1999 Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo mengikirimkan 3 orang ustadz lulusan S1 dari Institut Studi Islam Darussalam untuk menjadi pimpinan di Pondok Pesantren Al-Jauhar yang dikelola oleh Yayasan IKHD.

Di periodisasi kedua, dengan adanya 3 orang pimpinan terjadi banyak perubahan dikarenakan konsep kepemimpinan TRI MURTI yang diterapkan di Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo dengan tiga orang pimpinan, juga diadopsi oleh Pondok Pesantren Al-Jauhar.

Pada tahun 2000 nama Pondok Pesantren Al-Jauhar resmi berubah menjadi Pondok Modern Al-Jauhar IKHD dengan tidak lagi mencantumkan kata “pesantren”. Dalam kurun waktu tahun 2000 s.d 2013 Pondok Modern Al-Jauhar IKHD masih menggunakan konsep TRI MURTI dengan tiga orang pimpinan yang membawahi bidang masing - masing, yaitu Bidang Kepengasuhanan, Bidang KMI ( Kulliyyatul Mu’allimin Al Islamiyah ), dan Bidang Administrasi Pondok. Seiring berjalannya waktu, mulai tahun 2014 konsep TRI MURTI diubah menjadi konsep seorang pimpinan yang membawahi seluruh bagian yang ada di Pondok Modern Al-Jauhar IKHD.

Bentuk pendidikan yang menjadi pilihan Al-Jauhar adalah pesantren, karena diyakini pesantren memiliki banyak keunggulan dan keistimewaan, dimana di dalam pondok pesantren tercipta tripusat pendidikan yang terpadu, yaitu pendidikan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Pesantren tidak hanya menanamkan aspek kognitif, tetapi juga afektif dan psikomotorik. Pesantren tidak hanya mengasah kecerdasan otak dan ketrampilan tangan, tetapi juga kekuatan mental dan kecerdasan spiritual. Dari landasan ini, Pondok Modern Al-Jauhar IKHD berusaha keras untuk konsisten menerapkan disiplin berasrama bagi para penghuninya yaitu asrama yang penuh dengan program pendidikan, bukan sekadar sebagai tempat tidur santri.

Dengan sistem asrama, para santri bisa berinteraksi dengan para guru secara lebih efektif dan produktif. Selain itu, santri dapat sepenuhnya terwarnai oleh program-program pendidikan pondok sehingga diharapakan bisa terjaga dari pengaruh kultur yang kurang dan bahkan tidak mengandung nilai-nilai pendidikan. Sistem asrama juga mendidik santri dalam hal kemandirian, kepemimpinan, persaudaraan, dan kemampuan bersosialisasi dengan teman-temannya yang memiliki latar belakang budaya dan suku yang beraneka ragam.

Keistimewaan lain dari sistem asrama adalah mengutamakan metode keteladanan dengan menjadikan kiai dan guru-guru sebagai figur sentral. Maka, Pondok Modern Al-Jauhar IKHD bekerja keras menciptakan lingkungan yang kondusif untuk proses pendidikan dan pengajaran dengan masjid sebagai pusat kegiatan yang menjadi jiwa seluruh penghuni Pondok Modern Al-Jauhar IKHD.

PERIODE PIMPINAN
Berikut Periode Masa Bakti Pimpinan Pondok Modern Al-Jauhar IKHD Sejak Tahun 1989 s.d Sekarang.
  1. 1989 - 1990 Agus Choiruddin
  2. 1990 - 1992 Bachrul Ulum
  3. 1992 Safrudin ( Masa Transisi )
  4. 1992 - 1993 Yasin Abdul Shomad
  5. 1993 - 1994 Armailis ( Masa Transisi )
  6. 1994 - 1996 Shofwan Dalimunte
  7. 1996 - 1999 H. Choiruddin Nur Choir, SS
  8. 1999 - 2018 Dr. Azwar, S.Ag, M.Pd.I
  9. 2003 - 2012 Ihsanuddin, S.Th.I, M.Pd.I  ( Konsep Trimurti )
  10. 2003 - 2013 Nurdiyanto Khusnia Hadi, S.Th.I, M.Pd.I  ( Konsep Trimurti )
  11. 2018 - 2023 Haryono, M.Pd.I
  12. 2023 - 2028 Haryono, M.Pd.I
PERIODE KETUA YAYASAN IKHD
Berikut Periode Masa Bakti Ketua Yayasan IKHD Sejak Tahun 1982 s.d Sekarang.
  1. 1982 - 1985 H. Amir Rangkayo Marajo
  2. 1985 - 1999 H. Arnel
  3. 1999 - 2009 H. Zulhak
  4. 2009 - 2013 H. Mhd Turidho
  5. 2013 - 2018 H. Gantok Subiantoro
  6. 2018 - 2023 Drs. H. Afriadi

Posting Komentar untuk "SEJARAH AL-JAUHAR"

jauhartv